Erupsi Obat Alergi di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Arifin Achmad (2011-2015)

Olivia Makmur, Yuni Eka Anggraini, Dimas Pramita Nugraha

Abstract


Erupsi obat alergi merupakan bentuk reaksi simpang obat tipe B yang terjadi di kulit yang disebabkan oleh penggunaan obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pasien erupsi obat alergi di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau pada periode 1 Januari 2011-31 Desember 2015. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan menggunakan data sekunder berupa rekam medis. Sampel yang digunakan sebanyak 351 sampel yang telah sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pasien erupsi obat alergi paling banyak ditemukan pada perempuan (58,97%) dibandingkan dengan laki-laki. Kelompok usia 41-60 tahun (30,20%) merupakan kelompok usia pasien erupsi obat alergi terbanyak. Penyakit endokrin (10,54%) merupakan penyakit penyerta yang paling banyak ditemukan pada penelitian ini dan riwayat alergi makanan ditemukan pada 4 kasus (1,14%). Bentuk erupsi yang paling sering ditemukan adalah eritroderma (23,93%). Obat penyebab erupsi obat alergi yang paling banyak ditemukan adalah antibiotik (21,65%).


Keywords


antibiotik; erupsi obat alergi; eritoderma; profil; riwayat alergi

Full Text:

PDF

References


United Nation Office on Drugs (UNODC). Information About Drugs [homepage on the internet]. c.2015-[cited 2015 Jul 8]. Available from: http://www.unodc.org/unodc/en/illicit-drugs/definitions/

Schatz S, Weber R. Adverse Drug Reactions. PSAP. 2015: 6-9.

Verma R, Vasudevan B, Pragasam V. Severe Cutaneous Adverse Drug Reactions. Med J Armed Forces India. 2013;69(4): 375.

Sanmartin O. Reactive Erythemas. In: Kerdel F, Acosta F, eds. Dermatology. Singapore: McGraw Hill; 2003. p. 25-40.

Susilawati A, Akib AAP, Satari HI. Gambaran Klinis Fixed Drug Eruption pada Anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. 2014;15(5): 269-273.

Lihite RJ, Lahkar M. A Study on Cutaneous Adverse Drug Reactions in ADR Monitoring Centre of Tertiary Care Hospital, Guwahati. J Appl Pharm Sci. 2013; 3(3): 78-81.

Yogya Y. Erupsi Obat pada Pasien HIV / AIDS. 2014; 41(5): 347-51.

Choon SE, Lai NM. An Epidemiological and Clinical Analysis of Cutaneous Adverse Drug Reactions Seen in a Tertiary Hospital in Johor, Malaysia. Indian J Dermatology, Venereol Leprol. 2012; 78(6):734-9.

Mokhtari F, Nikyar Z, Naeni BA, Esfahani AA, Rahmani S. Adverse Cutaneous Drug Reactions: Eight Year Assessment in Hospitalized Patients. J Res Med Sci. 2014; 19(8): 720-5.

Thong B, Vervloet D. Drug Allergies [homepage on the internet]. Singapore: World Allergy Organization; c.2015 [updated 2014; cited 2015 Jul 31]. Available from: http://www.worldallergy.org/professional/allergic_diseases_center/drugallergy/

Patel TK, Thakkar SH, Sharma D. Cutaneous Adverse Drug Reaction in Indian Population: A Systematic Review. Indian Dermatol Online J. 2014;5(2):1-9.

Farage MA, Miller KW, Maibach HI. Effect of Menopause on Autoimmune Diseases. Expert Rev Obs Gynecol. 2012;7(6):557-60.

Yang S, Khang Y, Chun H, Harper S, Lynch J. The Changing Gender Differences in Life Expectancy in Korea 1970-2005. Sos Sci Med. 2012;75(7):1280.

Aung AK, Haas DW, Hulgan T, Phillips EJ. Pharmacogenomics of Antimicrobial Agents. Pharmacogenomics. 2014; 15(15): 1903-4.

Farshchian M, Ansar A, Zamanian A, Rahmatpour-Rokni G, Kimyai-Asadi A, Farshchian M. Drug-Induced Skin Reactions : A 2-Year Study. Clin Cosmet Investig Dermatol. 2015:53-6.

Saleh PA, Amir MY, Palutturi S. Hubungan Faktor Sosial dan Psikologis dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di RS Bhayangkara Makasar.2013:5.

Lancet. Europe PMC Funders Group Worldwide trends in diabetes since 1980 : a pooled analysis of 751 population-based studies with 4 · 4 million participants. 2016;387(10027):31.

Ahmed RH, Huri HZ, Al-hamodi Z, Salem SD, Muniandy S. Serum Levels of Soluble CD26 / Dipeptidyl Peptidase-IV in Type 2 Diabetes Mellitus and Its Association with Metabolic Syndrome and Therapy with Antidiabetic Agents in Malaysian Subjects. PLoS One. 2015;10(10):1-12.

Kim SC, Schneeweiss S, Glynn RJ, Doherty M, Goldfine AB, Solomon DH. Dipeptidyl peptidase-4 inhibitors in Type 2 Diabetes May Reduce the Risk of Autoimmune Diseases: A Population-based Cohort Study. 2016;74(11):1975.

Umar SH, Kelly AP, Vinson RP, Elenitsas R, Elston DM, Patterson JW. Erythroderma (Generalized Exfoliative Dermatitis) Treatment & Management [homepage on the internet]. c.2016-[cited 2016 Okt 27]. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1106906-treatment.

Banerjee S, Ghosh S, Mandal RK. A Study of Correlation Between Clinical and Histopathological Findings of Erythroderma in North Bengal Population. Indian Dermatol Online J. 2015;60(6):549-555.

Yuliastuti F, Purnomo A, Sidjaswadi R. Analisis Penggunaan Obat pada Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman Yogyakarta Periode April 2009. Media Farmasi. 2013; 10(2):104-113.

Han J, Yi Y, Li C, et al. Involvement of Histamine and RhoA / ROCK in Penicillin Immediate Hypersensitivity Reactions. Nat Publ Gr. 2016:1-2

Maharani W, Setyowati M. Tinjauan Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Jalan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Semarang Tahun 2015. 2015;7-10




DOI: https://doi.org/10.26891/jkm.v1i2.2018.51-59

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Olivia Makmur, Yuni Eka Anggraini, Dimas Pramita Nugraha

StatCounter - Free Web Tracker and Counter

View My Stats

All article published in Jurnal Kesehatan Melayu is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.  which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided you give appropriate credit to the original author(s) and the source, provide a link to the Creative Commons license, and indicate if changes were made.

-------------------------------------------------------------------------

Semua artikel yang diterbitkan dalam Jurnal Kesehatan Melayu (jKM) didistribusikan di bawah ketentuan Creative Commons Attribution 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/), yang memungkinkan penggunaan, distribusi, dan reproduksi tanpa batas dalam media apa pun, asalkan Anda memberikan kredit yang sesuai kepada penulis asli dan sumbernya, berikan tautan ke lisensi Creative Commons, dan tunjukkan jika ada perubahan.