Nilai-Nilai Luhur dalam Profesi Kedokteran: Suatu Studi Kualitatif

Dedi Afandi

Abstract


Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) sebagai bentuk akuntabilitas profesi tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur profesi kedokteran.  KODEKI yang sangat bernuansa Hippocratesian dan deontologis, banyak menuai kritik, di kalangan profesi itu sendiri.  Kode etik yang berdasarkan teleologi belum berkembang dengan baik. Teleologi menghendaki agar pemilihan keputusan didasarkan pada perkiraan hasil akhir yang sesuai dengan situasi yang dihadapi, sehingga tercapai nilai maksimum dari rasio keuntungan terhadap kerugian.  Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan mendapatkan nilai-nilai luhur dalam profesi kedokteran.  Pengumpulan data studi kualitatif dilakukan dengan metode wawancara mendalam terhadap informan yang terdiri dari anggota MKEK aktif. Informan dikategorikan: sangat senior, senior dan yunior.  Kategori ini berdasarkan lamanya pengalaman di Majelis Kehormatan Etika Kedokteran (MKEK) dan kedudukan informan dalam MKEK. Wawancara didokumentasikan dengan alat perekam yaitu tape recorder, setelah itu dilakukan pentranskripan. Validasi dilakukan dengan cara membandingkan interpretasi hasil transkrip antara peneliti dengan salah seorang anggota MKEK lainnya.  Dari penelitian kualitatif didapatkan bahwa nilai-nilai utama yang menjadikan profesi kedokteran merupakan profesi luhur adalah altruisme (tanpa pamrih) dan idealisme profesi.

Keywords


KODEKI; nilai luhur; profesi kedokteran; altruism; idealism profesi

Full Text:

PDF

References


Purwadianto A. Peran KODEKI di Indonesia di masa datang. Seminar Revitalisasi Kode Etik Kedokteran. Jakarta : FK Unika Atmajaya, 14 Oktober 2006.

Sjamsuhidajat R. Pengertian dan makna profesi kedokteran serta pengembangannya menuju pembangunan bangsa. Dalam: Daldiyono. Menuju seni ilmu kedokteran; Bagaimana dokter berpikir dan bekerja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2006. p 423-36.

Daldiyono. Menuju seni ilmu kedokteran; Bagaimana dokter berpikir dan bekerja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2006.p281-313

Salam B. Etika sosial ; asas moral dalam kehidupan manusia. Jakarta : Rineka Cipta ; 1997. p.137-58.

Jacobalis S. Perkembangan ilmu kedokteran, etika medis dan bioetika. Jakarta : Sagung Seto; 2005.

Lubis AY. Dekonstruksi epistemologi modern; dari posmodernisme, teori kritis, poskolonialisme hingga cultural studies. Jakarta: Pustaka Indonesia Satu; 2006.p54-66.

Cruess SR, Johnston S, Cruess RL. Professionalism for medicine : opportunities and obligations. MJA. 2002;177:208-11.

Irawan P. Penelitian kualitatif dan kuantitatif untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta: DIA FISIP UI; 2006.

Effendi S. Prinsip-prinsip pengukuran dan penyusunan skala. Dalam : Singarimbun M, Effendi S. Metode penelitian survai. Jakarta : LP3ES; 1995 :95-121.

Bungin B. Analisis data penelitian kualitatif ; pemahaman filosofis dan metodologis ke arah penguasaan model aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada; 2006.

Canadian Medical Association. Professionalism in medicine. Ottawa: CMA Publication. 2001.

Halvorsen JG. Professionalism reconsidered. Arch Fam Med. 1999;8. Diunduh dari www.archfammed.com pada tanggal 23 Januari 2007.

Wynia MK, Latham SR, Kao AC, Berg JW. Medical professionalism in society. The N Eng J M. 1999;34:1612-16.

Emanuel L, Cruess R, Cruess S, Hauser J. Old values, new challenges : what is a professional to do ?. International Journal for Quality in Health Care. 2002;14(5):349-51.

Calman K. The profession of medicine. BMJ. 1994;309:1140-8.

Royal College of Physician. Doctor in society : medical professionalism in a changing world. Report of a Working Party of the Royal College of Physician of London. London: RCP; 2005.

Angsar MD. Professionalism, ethics and the limitations. Proceeding Pertemuan Nasional IV Jaringan Bioetika dan Humaniora Kesehatan Indonesia (JBHKI). Surabaya : Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, 30 November – 2 Desember 2006.p 8-10.

Bertens K. Etika. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama; 2005. p 279-83.

Rasjidi L, Rasjidi IT. Dasar-dasar filsafat dan teori hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti; 2004. p.88-92.

Moeloek FA. Etika kedokteran Indonesia. Dalam: Affandi B, Soebijanto S, Rusdianto E, editor. Ethical decision making in health services. Jakarta : Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI; 2005. p 1-10.

Purwadianto A. Kaidah dasar moral dan teori etika dalam membingkai tanggung jawab profesi kedokteran. Makalah penyegaran etika kedokteran. Jakarta : FKUI, 18 Februari 2003.




DOI: https://doi.org/10.26891/jkm.v1i1.2017.25-28

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Dedi Afandi

StatCounter - Free Web Tracker and Counter

View My Stats

All article published in Jurnal Kesehatan Melayu is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.  which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided you give appropriate credit to the original author(s) and the source, provide a link to the Creative Commons license, and indicate if changes were made.

-------------------------------------------------------------------------

Semua artikel yang diterbitkan dalam Jurnal Kesehatan Melayu (jKM) didistribusikan di bawah ketentuan Creative Commons Attribution 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/), yang memungkinkan penggunaan, distribusi, dan reproduksi tanpa batas dalam media apa pun, asalkan Anda memberikan kredit yang sesuai kepada penulis asli dan sumbernya, berikan tautan ke lisensi Creative Commons, dan tunjukkan jika ada perubahan.