Tuberkulosis Paru Resisten Obat dengan Komorbiditas Diabetes Mellitus

Dani Rosdiana

Abstract


Kami laporkan kasus seorang laki-laki, 46 tahun dengan tuberkulosis Resisten Obat (TB RO) dengan Diabetes Melitus (DM) sebagai komorbid. Faktor risiko TB RO adalah kekambuhan dan kronisitas infeksi TB. Pasien pernah mendapatkan pengobatan anti tuberkulosis lini pertama kategori I dan kategori 2 tahun 2010 dan 2012 kemudian gejala klinis muncul kembali pada tahun 2014. Diagnosis TB RO ditegakkan dari pemeriksaan tes cepat molekuler dan kultur sensitivitas. Pasien mendapatkan pengobatan TB RO standar terdiri atas kanamisin/capreomisin, levofloksasin dosis tinggi, sikloserin, Etionamid, ethambutol dan pirazinamid yang diselesaikan dalam waktu 2 tahun dengan hasil/Respon klinik dan laboratorium yang baik. Selain monitoring efek samping obat, pengendalian gula darah pada pasien ini menambah kompleksitas managemennya. Kasus ini menggambarkan bahwa DM dan riwayat kekambuhan meningkatkan risiko TB RO. Penanganan TB RO sesuai standar memiliki angka kesembuhan yang menjanjikan.


Keywords


tuberculosis paru resisten Obat; Diabetes Mellitus; paduan TB RO

Full Text:

PDF

References


Baghaei P, Marjani M, et all. Diabetes mellitus and tuberculosis facts and conTB ROversies. Journal of Diabetes & Metabolic Disorders 2013, 12:58

Magee MJ, Foote M, Maggio DM, Howards PP, Narayan KM, Blumberg HM, et all. Diabetes Mellitus and Risk of All-cause Mortality among Patients with Tuberculosis in the State of Georgia, 2009–2012. Ann Epidemiol. 2014;24(5): 369–375.

Harries D, Satyanarayana S, Kumar AMV, Nagaraja SB, Isaakidis P, Malhotra S, et all. Epidemiology and Interaction of Diabetes Mellitus and Tuberculosis and Challenges for Care: A Review. International Union Against Tuberculosis and Lung Disease Health Solutions for the Poor. 2013;3: supplement 1.

Harries D, Satyanarayana S, Kumar AMV, Lin Y, Zachariah R, L¨onnroth K, et all. Diabetes Mellitus and Tuberculosis: Programmatic Management Issues. Int J Tuberc Lung Dis. 2015;19(8):879-886.

Sulaiman SA, Mohd Zain FA, Abdul Majid S, Munyin N, Mohd Tajuddin NS, Khairuddin Z, et al. Tuberculosis among diabetic patient. Webmed Central Infectious Diseases. 2011;2(12):1-13.

World Health Organization. Collaborative framework for care and control of Tuberculosis and diabetes. 2011

Riskesdas 2013

Niazi AK and Kalra S. Diabetes and Tuberculosis: a review of the Role of Optimal Glycemic ConTB ROl. Journal of Diabetes & Metabolic Disorders 2012, 11:28.

Alavi SM, Khoshkhoy MM. Pulmonary Tuberculosis and Diabetes Mellitus: Co-existence of both Diseases in Patients Admitted in a Teaching Hospital in the southwest of Iran. Caspian J Intern Med 2012; 3(2): 421-424.

Badawi AAP, Sayegh S, Sallam M, Sadoun E, Al-Thani M, Alam MW. et all. The Global Relationship Between the Prevalence of Diabetes Mellitus and Incidence of Tuberculosis: 2000-2012. Global Journal of Health Science. 2015;7(2).

Restrepo BI, Fisher-Hoch SP, Pino PA, Salinas A, Rahbar MH, Mora F, et all. Tuberculosis in Poorly Controlled Type 2 Diabetes: Altered Cytokine Expression in Peripheral White Blood Cells. CID. 2008;47 (1):634-41.

Fisher-Hoch SP, Whitney E, McCormick JB, Crespo G, Smith B, Rahbar MH et all. Type 2 Diabetes and multi-drug resistant tuberculosis. Scand J Infect Dis. 2008; 40 (11-12):888-893.

Juknis PMDT 2013. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Ravligione MA. Tuberculosis in Harrison’s Principle of Internal Medicine 19th ed. McGraw Hill. 2015;202:1102-1122

Rencana Aksi Nasional Programmatic Management of Drug Resistance Tuberculosis, Pengendalian Tuberkulosis. Kementerian Kesehatan RI. Diretorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan lingkungan. 2011.

International Standards for TB care. 2015. (diunduh 29 Agustus 2017). Tersedia dari: http://www.who.int/tb/publications/ISTC_3rdEd.pdf




DOI: https://doi.org/10.26891/jkm.v1i1.2017.45-50

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Dani Rosdiana

StatCounter - Free Web Tracker and Counter

View My Stats

All article published in Jurnal Kesehatan Melayu is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.  which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided you give appropriate credit to the original author(s) and the source, provide a link to the Creative Commons license, and indicate if changes were made.

-------------------------------------------------------------------------

Semua artikel yang diterbitkan dalam Jurnal Kesehatan Melayu (jKM) didistribusikan di bawah ketentuan Creative Commons Attribution 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/), yang memungkinkan penggunaan, distribusi, dan reproduksi tanpa batas dalam media apa pun, asalkan Anda memberikan kredit yang sesuai kepada penulis asli dan sumbernya, berikan tautan ke lisensi Creative Commons, dan tunjukkan jika ada perubahan.